Merekalah
yang hidup dalam keadaan bermaksiat dengan meminum khamer, lalu mati
sebelum bertaubat kepada Allah. Sementara itu, kita semua pasti
mengetahui bahwa Allah dengan tegas telah mengharamkan minuman keras.
Bahkan, Dia telah mengancam para peminumnya dengan siksaan karena telah
menyelisihi perintah-Nya. Itu semua disebabkan minuman keras memiliki
dua dampak negatif bagi peminumnya didunia.
Pertama,
khamer pasti akan membuat peminumnya lupa dari zikir kepada Allah dan
kewajiban agamanya. Kedua, khamer dapat merusak akalnya. Sehingga,
kemungkinan besar ia akan menelantarkan keluarganya dan menyia-nyiakan
mereka sebab hilangnya kepala keluarga dan hilangnya harta karena ia
habiskan untuk melakukan perbuatan yang telah Allah haramkan. Allah
berfirman:
"Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamer, berjudi,
berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan". QS.Al-Maidah:90.
Selain
itu, Rasulullah juga telah bersabda dalam banyak hadist beliau, bahwa
kelak pada hari kiamat Allah tidak akan berbicara dengan peminum minuman
keras. Dia tidak akan menyucikannya dan tidak akan memasukkannya
kedalam surga-Nya.
Ibnu Umar meriwayatkan, Rasulullah bersabda,
"Ada
3 golongan orang yang telah Allah haramkan surga bagi mereka. Pecandu
minuman keras, orang yang durhaka kepada orangtuanya dan Adf-Dayyuts
(orang yang tidak mempunyai kecemburuan terhadap keluarganya) yang
membiarkan istrinya berbuat keji (zina)". HR. Ahmad.
Oleh
sebab itu, kondisi para pecandu khamer dihadapan Allah sangatlah berat,
pedih dan menghinakan. Mereka terhalang dari rahmat Allah dalam
penantian tersebut. Selain itu, Allah dan Rasul-Nya tgelah mengancam
akan mengharamkan surga bagi mereka serta akan memasukkan mereka kedalam
neraka.
Jumat, 16 Desember 2011
ORANG-ORANG YANG MEMAKAN RIBA
Orang
yang memakan harta riba dan yang enggan mengeluarkan zakat memiliki
hubungan dan kaitan yang cukup erat. Orang yang memakan riba, pada saat
yang sama, ia juga pasti enggan menunaikan zakat. Sebab, tidak mungkin
orang yang membayarkan hak Allah dalam hartanya akan membiarkan dirinya
memakan harta riba. Sebaliknya, tidak mungkin orang yang memakan harta
riba akan mau membayarkan hak Allah dalam hartanya (zakat). Sebab,
keduanya (orang yang memakan riba dan orang yang tidak mau mengeluarkan
zakat) ialah sama. Siksaan yang kelak didapatkan keduanya akan
disaksikan oleh mata dan didengar seluruh makhluk.
Alangkah ngerinya siksaan bagi para pemakan riba. Kelak mereka akan dikumpulkan dengan kondisi seperti orang gila. Mereka akan berdiri dan duduk, lalu akan menceracau seperti orang yang kerasukan setan hingga menjadi seperti orang gila dan hilang akal. Allah berfirman,"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba". QS.Al-Baqarah:275.
Karena itu, azab bagi orang yang memakan riba disisi Allah sangatlah keras. Bahkan, dimungkinkan rahmat Allah tidak meliputi orang-orang seperti mereka. Sebab, kejahatan mereka bukan hanya berakibat pada diri mereka sendiri, tapi juga berkaitan dengan hak orang lain. Berapa banyak orang yang telah mereka sakiti. Berapa banyak pula keluarga yang telah mereka kacaukan. Harta kekayaan mereka semakin berkembang dan bertambah banyak yang diperoleh dari hasil kredit orang-orang yang butuh pinjaman kepada mereka karena terdesak.
Mereka menyita rumah dan mengusir penghuninya. Lalu, membangun istana diatasnya. Mereka rampas hasil jerih payah, keringat dan pekerjaan orang lain, lalu meninggalkan mereka terlantar. Maka, sudah sepantasnya Allah untuk mengumpulkan mereka kelak pada hari kiamat dalam kondisi mata terbelalak dan diliputi rasa hina. Kemudian mereka menjadi seperti orang gila. Mereka menceracau dipadang mahsyar. Tidak ada yang mengasihi dan membantu mereka.
Cukuplah sebagai bukti akan besarnya dosa dan kejahatan para pemakan riba ialah bahwa Rasulullah telah memasukkannya kedalam deretan 7 dosa yang membinasakan pelakunya. Rasulullah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah,
"Jauhilah 7 dosa yang membinasakan. Para sahabat bertanya,'Wahai Rasulullah, apa saja 7 dosa yang membinasakan itu?' Beliau menjawab, 'Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang telah Allah haramkan darahnya kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, serta menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina'. HR.Al-Bukhari.
Memakan riba merupakan salah satu dosa yang membinasakan pelakunya dan menjerumuskannya kedalam azab Allah pada hari kiamat.
Kutipan dari buku Pengadilan Akhirat.
Pengarang Syaikh Mahir Ahmad Ash-Shufi.
Alangkah ngerinya siksaan bagi para pemakan riba. Kelak mereka akan dikumpulkan dengan kondisi seperti orang gila. Mereka akan berdiri dan duduk, lalu akan menceracau seperti orang yang kerasukan setan hingga menjadi seperti orang gila dan hilang akal. Allah berfirman,"Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kerasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba". QS.Al-Baqarah:275.
Karena itu, azab bagi orang yang memakan riba disisi Allah sangatlah keras. Bahkan, dimungkinkan rahmat Allah tidak meliputi orang-orang seperti mereka. Sebab, kejahatan mereka bukan hanya berakibat pada diri mereka sendiri, tapi juga berkaitan dengan hak orang lain. Berapa banyak orang yang telah mereka sakiti. Berapa banyak pula keluarga yang telah mereka kacaukan. Harta kekayaan mereka semakin berkembang dan bertambah banyak yang diperoleh dari hasil kredit orang-orang yang butuh pinjaman kepada mereka karena terdesak.
Mereka menyita rumah dan mengusir penghuninya. Lalu, membangun istana diatasnya. Mereka rampas hasil jerih payah, keringat dan pekerjaan orang lain, lalu meninggalkan mereka terlantar. Maka, sudah sepantasnya Allah untuk mengumpulkan mereka kelak pada hari kiamat dalam kondisi mata terbelalak dan diliputi rasa hina. Kemudian mereka menjadi seperti orang gila. Mereka menceracau dipadang mahsyar. Tidak ada yang mengasihi dan membantu mereka.
Cukuplah sebagai bukti akan besarnya dosa dan kejahatan para pemakan riba ialah bahwa Rasulullah telah memasukkannya kedalam deretan 7 dosa yang membinasakan pelakunya. Rasulullah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah,
"Jauhilah 7 dosa yang membinasakan. Para sahabat bertanya,'Wahai Rasulullah, apa saja 7 dosa yang membinasakan itu?' Beliau menjawab, 'Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang telah Allah haramkan darahnya kecuali dengan haq, memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, serta menuduh wanita mukminah baik-baik berbuat zina'. HR.Al-Bukhari.
Memakan riba merupakan salah satu dosa yang membinasakan pelakunya dan menjerumuskannya kedalam azab Allah pada hari kiamat.
Kutipan dari buku Pengadilan Akhirat.
Pengarang Syaikh Mahir Ahmad Ash-Shufi.
Langganan:
Postingan (Atom)